sebuah cerpen dari aka
cerita pendek (yang bener-bener pendek) oleh temen gue, Aka... dia juga menulis sebuah novel 'mini' yang berjudul Rita Mencari
Untitled
Setiap kali lampu menyala, jantungku berdebar cepat. Bisakah aku mengucapkan terima kasih kepada Dia yang telah memberiku hidup? Apakah Dia akan mengenaliku?
Terkadang aku hanya terdiam di sudut yang gelap. Namun ada kalanya aku meloncat-loncat berharap agar Dia melihatku.
Malam ini, Dia tidak berdiri tegak seperti biasanya. Badannya ditopang kedua tangannya pada tepi jamban. Dia tidak setinggi biasanya, berdiri di atas lututnya dengan mata merah menyala.
Setelah sekian teriakan, Dia berdiri dan mulai berjalan lunglai menuju pintu. Keraguan membalut benakku. Akhirnya nalarku membulat, "Inilah saatnya!" Aku meloncat tepat di depan langkahNya. Dengan lantang aku berteriak, "Terima kasih telah memberiku tempat untuk hidup wahai Tuhanku!" Mataku berkaca.
"Mati lo! Kecoak bau!" Pria itu menghentakkan kakinya ke lantai kamar mandi sambil berjalan dan menyeka bibir yang menyisakan bau muntah.
Aka
the seeker
No comments:
Post a Comment