Monday, December 16, 2002



Shopaholic Ties the Knot : a girl must-read book!


something old, something new, something borrowed�and something else new






Beberapa hari terakhir ini gue lagi ngebaca ulang Shopaholic Ties the Knot by Sophie Kinsella. Buku ini adalah buku ketiga dari kisah sepak terjang seorang Becky Bloomwood yang - dari judulnya juga ketauan - punya �penyakit� shopaholic. Hehehe, �cewe� banget gak sih? Gue gak sengaja beli buku ini. Waktu itu gue lagi nyari-nyari bacaan ringan buat ngilangin stress TA, trus di toko buku ngeliat judulnya yang rada-rada antik � gak pake mikir dua kali gue embat ajah� Ternyata gue gak salah, buku ini bener-bener menghibur gue, bikin gue ngakak plus gak bisa berhenti baca.

Di awal buku ini diceritain kalo Becky sedang berada di puncak karirnya sebagai seorang personal shopper (which is her dreamjob: spending other people�s money - and getting paid for it, ha!). Dia tinggal di sebuah apartemen mewah di Manhattan bersama kekasihnya yang ganteng dan kaya, Luke. Bahkan mereka membuka rekening bank bersama (joint account), walo sebenernya mereka masih belum bisa memutuskan apakah rok merk Miu Miu bisa dikategorikan sebagai �pengeluaran rumah tangga�. Nah, suatu saat Luke melamar Becky � dan sejak saat itu kehidupan Becky menjadi kacau balau. Ibunda Luke yang berasal dari kalangan atas New York pengen pernikahan anaknya diadain secara besar-besaran di New York Plaza � sementara ibu Becky yang tinggal di kota kecil Oxshott, Inggris, pengen Becks menikah di kampung halamannya � dan memakai baju pengantin ibunya dulu! Sebenernya gak akan ada masalah kalo sejak awal Becks menegaskan dimana dia akan menikah�di satu sisi dia tidak ingin mengecewakan ibunya, di sisi lain Becks benar-benar menikmati persiapan pernikahan ala orang-orang kaya: mencicipi kue, mencoba gaun pengantin, membuat daftar hadiah�Waktu terus berjalan, rencana pernikahan di Inggris maupun di New York terus berjalan � sementara Becks masih belum memutuskan dimana ia akan menikah�Saat itulah Becks baru sadar kalau dirinya sedang berada dalam masalah besar�Gimana Becks mengakali semua ini?

Waktu baca buku ini pertama kali gue sampe ikut-ikutan tegang lho�tapi pas udah tau endingnya � duh, asli sebel. Ibaratnya doi nemu celah yang sempiiiiiiiit banget, tapi dia dengan suksesnya memanfaatkan celah itu. Penasaran? Baca sendiri aja bukunye�hehehe�





No comments: